Monday, October 14, 2019

Difteri


Defenisi
Difteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria, suatu bakteri gram positif. Penyakit ini sangat menular, paling sering terjadi pada saluran pernapasan bagian atas, namun dapat juga terjadi di kulit, mata, dan organ lain.1,2

Gejala Klinis
Demam, adanya selaput putih keabuan pada tenggorokan, sakit waktu menelan, leher membengkak, sesak nafas.disertai ngorok/stridor.3,2 Penyakit ini ditularkan melalui kontak atau droplet.1


Gambar selaput putih keabuan di tenggorokan.4



Pemeriksaan Patologi Anatomi
Makroskopis


Gambar mukosa  trakea  yang rusak disebabkan oleh toxin yang dihasilkan Corynebacterium diphtheria.5

Pada spesimen jaringan berwarna putih keabuan tampak ulserasi mukosa yang luas dan konfluen dengan eksudat yang menempel hingga ke bronkus utama. Pseudomembran difteri menyebabkan hambatan pada trakea bawah dan bronkus utama proksimal yang menyebabkan sumbatan jalan napas.


Mikroskopis 

Gambar pseudomembran faring. HE 2,5x.

Gambar pewarnaan Brown-Hopps 25x.

Gambar koloni kecil Corynebacterium diphtheria bentuk batang. Brown-Hopps 330x.

Gambar fotomikrograf yang menunjukkan kelompokan Corynebacterium diphtheria. Pembesaran 1200x.8  

Sediaan jaringan dari faring tampak edema dan hiperemis. Tampak juga area nekrosis disertai sebukan sel radang netrofil dengan serat-serat fibrinosuppuratif. Pseudomembran juga terdiri dari area nekrosis yang mengandung banyak koloni organisme Corynebacterium diphtheria yang berbentuk batang.

Pencegahan


Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi. Bayi (0-11 bulan) wajib mendapatkan 3 dosis imunisasi dasar DPT-HB-Hib pada usia 2, 3, 4 bulan. Kemudian dilanjutkan dengan 1 dosis DPT-HB-Hib pada usia 18 bulan. Anak Sekolah Dasar/sederajat kelas 1 wajib mendapatkan 1 dosis imunisasi DT. Anak Sekolah Dasar/ sederajat kelas 2 dan 5 wajib mendapatkan imunisasi Td.3

Daftar Pustaka
1.    Hartoyo E, 2018. Difteri pada Anak. Sari Pediatri 2018;19(5);300-6
2.    Hospital Care for Children, 2016. Difteri. Available at: http://www.ichrc.org/452-difteri
3.    Kominfo, 2017. Imunisasi Efektif Cegah Difteri. Available at: https://kominfo.go.id/content/detail/12039/imunisasi-efektif-cegah-difteri/0/artikel_gpr
4.    Wikimedia Commons, 2018. File:Diphteria.jpg. Available  at: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Diphtheria.jpg  

5.    Museum of Human Disease, 2013. Specimen 299.15 Diphtheria. Available at: http://web.med.unsw.edu.au/pathmus/m0559092.htm

6.    Beh P, Byard RW, 2014. Diphtheria and lethal upper airway obstruction. Forensic Sci Med Pathol. DOI 10.1007/s12024-014-9623-y.
7.    Hadfield TL, McEvoy P, Polotsky Y, et al, 2000. The Pathology of Diphtheria. The Journal of Infectious Diseases. 2000;181(Suppl 1):S116-20.
8.    Public Health Image Library, 2017. Details. Available at: https://phil.cdc.gov/details.aspx?pid=1943

No comments:

Post a Comment